Sepatu Tsunade
Tau karakter Tsunade si Hokage cewe di Anime Naruto kan?? Itu tuh wanita berparas cantik yang usianya jauh lebih tua dari fisiknya.
Nah, saya suka tuh sepatu-sandal yg dia pake. ENtah kenapa unik aja, padahal Tsunade kan sering bertempur, tapi dia make sepatu heels gtu.
(karena bingung itu namanya sepatu atau sandal, maka setelah ini akan disebut sepatu saja. Ok?)
Heelsnya siy ga terlalu tinggi, palingan cuma 4cm. Tapi pengen bgt pke sepatu itu.
Nah saya beruntung menemukan sepatu yang agak2 mirip bermerek Carv**.
Sebenernya, itu sepatu termasuk stok lama, jadi waktu itu lg didiskon, yah lumayan..
Warnanya hitam tapi bernuansa coklat gtu. Pokonya saya suka. \(>v<)/
karena ga sempet difoto, googling gambarnya jg ga dpt, jd kira2 bentuknya seperti ini:
Jadi saya sering bgt pake sepatu itu kalo lg pergi2 keluar.
Tapi waktu itu sempat vacum dan disimpan di box selama setengah taun lebih.
Nah, kira2 1 tahun lebih setelah membeli sepatu itu, saya berencana pergi pulang kampung ke Sumatra Utara.
Kampung halaman tercinta tempatku dilahirkan. Waktu itu kayaknya lebaran tahun 2009. Saya, Ibu dan Adik berencana pulang naik pesawat klo ga Lion air/Air asia.
(maklum, kejadiannya sudah cukup lama jadi ga terlalu ingat detailnya.)
Nah saya bingung mau pake sepatu apa, yg itu bosen, yg ini bosen, alhasil nemu lagi deh sepatu Tsunade yg dah lama disimpen di Box itu.
Rasanya seneng kalo pake sepatu itu, soalnya jadi kelihatan lebih tinggi dan anggun. haha :P
Singkat cerita waktu itu kami sudah dibandara, check in, dan akhirnya menunggu di ruang tunggu.
Pesawat sempet delay setengah jam, tapi setelah itu siy penumpang disuruh masuk ke pesawat.
Nah, pas diterowongan yg terhubung kepesawat itu, mamaku jalan cepet-cepet. Penumpang yang lain juga gitu. Mungkin karena ga sabar gara2 delay itu.
Adekku pun ikut-ikut jalan cepet mengejar mama, sedangkan diriku ini yang merasa lebih tinggi dan anggun malah jadi susah jalan, soalnya lantai terowongan itu terbuat dari logam yang licin.
Jadi saya berjalan dengan ekstra hati-hati takut kepeleset. Saya minta adekku untuk jalan perlahan saja, ga usah buru2. Tapi emang dasar Ababil (ABG Labil), semakin dilarang malah semakin dilakuin.
Adekku pun mempercepat langkah sampe hampir berlari diterowongan itu. saya baru sadar bahwa penumpang2 lain mayoritas sudah masuk pesawat. Tinggal 1-2 orang saja yg berjalan dibelakang saya.
Jadi, karena merasa takut tanpa alasan yg jelas saya pun mulai mempercepat langkah, bahkan hampir berlari mengejar sang adek yg ababil itu sambil berteriak "Hoii tungguin donk..."
Baru beberapa langkah berlari (dengan suara yang menggema disekeliling terowongan), tiba-tiba...
Nah sampe sini, udah bisa nebak apa yang membuat saya malu?
Apakah Anda berpikir bahwa saya terjatuh diterowongan itu?
Mari kita simak ceritanya:
Baru beberapa langkah berlari (dengan suara yang menggema disekeliling terowongan), tiba-tiba saya merasa ada bunyi yang aneh.
keplak..keplok..keplak..keplok.. begitu bunyinya seiring dengan langkah kaki saya..
Saya berhenti berlari, dan suara itu pun menghilang,,
Lari lagi,, dan bunyi itu ada lagi.
Sebelumnya, suara yang menggema ketika saya dan adik ababil berlari seperti ini: "duung..duung..duung..duung.." soalnya kan bunyi langkah kaki diatas lantai logam jadi agak bergaung gitu.
Lah ini koq tiba-tiba muncul bunyi "keplak..keplok..keplak..keplok.."
Setiap saya memperlambat langkah, bunyi itupun melambat..
Saya berhenti, bunyi itupun berhenti. Kemudian saya merasakan ada yg aneh dgn telapak kaki saya, rasanya seperti ada yang menggantung dikaki sebelah kanan.
Ternyata oh ternyata,,,
Bunyi itu berasal dari situ.
Ternyata oh ternyata,,,
SOL sepatu kanan saya copot..
kalo dijelaskan dengan detail, kira2 begini: sol sepatu/tapak sepatu beserta dgn heels-nya hampir terlepas dari sepatu.
Masih ada beberapa centi bagian yang melekat di body sepatu. Tapi sol/tapak itu benar2 menggantung bergelayutan di bawah sepatu.
Adekku langsung berhenti begitu melihat saya jongkok dibelakang. Dasar anak ababil, mungkn dia berpikir ini adalah film india,
sehingga dia minta dikejar-kejar terus kayak orang India nyanyi sambil kejar-kejaran.
"kenapa mbak?" tanyanya seraya menghampiri
"sepatu gw rusak!!"jawabku sambil berbisik. "aduuh... gimana ini??"kataku panik
Mendengar jawaban saya, adik yg ababil itu bukannya prihatin dan memberi solusi, dia malah tertawa terbahak-bahak!
"hwahahahahahhahahaha........." suara tawanya menggema disepanjang terowongan..
saya melihat kebelakang, ada mas-mas yg ikut ketawa diem-diem..
"ah..sial!"begitu pikirku dalam hati. Mau taro dimana niy muka...
Sayangnya sandal cadangan dimasukin kedalem koper, dan kopernya masuk ke bagasi pesawat..
Saya pun melangkah perlahan dgn harga diri yg terinjak-injak.
Adik saya langsung ngeloyor pergi duluan karena malu berjalan dgn saya,,
"pura-pura ga kenal ah.." begitu katanya
Didalam pesawat, orang-orang sibuk menaikkan tas dan bawaan mereka di atas kabin, sebagian lagi sibuk mencari tempat duduknya,
Untunglah mereka terlalu sibuk untuk memperhatikan keganjilan pada sepatu saya.
Ketika saya menemukan Ibu dan adik saya sudah duduk ditempatnya (lokasinya agak ditengah) saya pun minta duduk dekat jendela.
Ibu saya prihatin melihat sepatu itu, lantas dia mengatakan "udah dibilangin pake sepatu kets aja, kamunya bandel... sayang mama ga bawa lem Uhu. padahal biasanya slalu mama taro tas.."itu termasuk kata2 prihatin ga siy???
saya langsung teringat dgn iklan permen Ment*s jaman dulu, dimana ada cewe yg hak/heels sepatunya patah satu, lalu setelah mengunyah permen Ment*s dia langsung mematahkan sepatunya yg satu lg, dan cewe itu pun melangkah dgn percaya diri.
Saya dapat ide!
Nah, saya langsung mencari permen didalam tas,, ah sial ternyata ga ada..
"ma, bawa permen ga?"tanyaku
"buat apa? kamu kan lg puasa."jawab mamaku heran
Astaghfirulloh,, lupa saya lg puasa, padahal maksud hati pengen nguyah permen biar dapet ide kyk diiklan permen Ment*s itu.
Yaudahlah, ga pake permen ga papa.. yg penting rencana darurat harus segera dijalankan!
saya pun melepaskan sepatu yg sol/tapaknya hampir lepas itu, saya tarik agar sekalian lepas semua tapaknya. Untungnya, dibalik tapak/sol itu masih ada lapisan lainnya, jd sepatu itu ga langsung bolong gtu.
Ternyata, sol/tapak itu sangat bandel, sudah saya tarik2 tapi tidak lepas juga.
Lemnya masih melekat dengan kuat diujung sepatu. Sayapun mencari peniti yg berukuran sedang untuk mencongkel lem itu.
Saking sibuknya, saya tidak sadar bahwa disamping tempat duduk kami ada pramugari yg bersiap2 untuk memperagakan pemakaian safety belt.
Dia meminta izin untuk meletakkan alat peraganya di meja tempat duduk Ibu saya. Saat dia menunggu aba2, dia sempat memperhatikan saya yg lagi ngutak-atik sepatu.
Saya langsung menjatuhkan sepatu saya kebawah dan berpura2 menggaruk kaki saya. (maluuuuu bgt...)
Saya menunggu dgn tidak sabar agar pramugari itu segera menyelesaikan peragaannya. Akhirnya setelah selesai, Ia pun pergi kearah belakang.
Saya langsung memungut sepatu saya lg dan bergulat dgn lem yg membandel itu. Lalu tiba2 pramugari itu kembali lg untuk mengambil alat peraganya yg ketinggalan di meja ibu saya.
Tentu saja dia melihat saya dan sepatu saya yg rusak itu. Malluuuuuuuuu bgt... pramugari itu melihat tanpa ekspresi, tapi yakin deh dia pasti mencela didalam hati.
Selama setengah jam perjalanan, saya sibuk mencopot tapak/sol sepatu yg rusak,
Lalu setelah itu saya mencopot sepatu sebelah lagi. Ternyata sepatu yg tidak rusak ini justru lebih mudah untuk dirusakin (maksudnya dicopotin sol-nya).
Setelah kedua sepatu itu tanpa sol dan tanpa heels, jadilah sepatu itu flat shoes..haha.. Dengan bangga saya pamerkan ke Ibu dan adik saya. Mereka hanya berdecak dan menggelengkan kepala. Padahal dalam hati saya berharap mereka akan kagum melihat ide saya seperti cewe di iklan Ment*s itu! Ah,, ini semua karena ga ada permen!
Dan begitulah,, sepatu yg tadinya membuat saya merasa lebih tinggi dan anggun tersebut, kini malah membuat saya merasa sangat pendek dan kere.
Pokonya ga bgt deh berjalan dengan sepatu tanpa sol (walaupun masih ada satu lapisan tersisa dibawah telapak kaki, tapi ga terlalu tebel).
Tapi walaupun begitu, saya mencoba untuk percaya diri saat pesawat sudah Landing, saya berjalan dgn dagu terangkat ketika melewati sang pramugari dan mas yg ketawa diam2 itu.
HA-HA-Ha mereka pasti heran melihat sepatu baru saya.
Dalam hati mereka pasti membatin "itu sepatu, sendal jepit atau bakiak*???"
*Bagi yg ga tau bakiak itu apa, bakiak adalah sandal khas dari Jepang yang terbuat dari kayu. Bentuknya seperti ini:
